Okeh,kembali lagi dari masa mati suri. Masa masa pencitraan.
Masa masa ga punya pacar,eh emang iya ya (jomblo lupa status). Sebenarnya ga
enak juga gue vakum nulis,kasian para PENIKMAT BACAAAN YANG TAK PERNAH KOMEN
BIAR DISANGKA ACUH ga bisa menikmati lagi tulisan ga berguna ini. Terutama para
kaum hawa,gue lihat mereka pasang status di facebook “KEMANA WAWAN KAMI,KENAPA
DIA GA PERNAH NULIS LAGI” atau yang nulis di timeline twitter “ KEMBALIKAN
WAWAN KAMI,KAMI GAK BISA HIDUP TANPA CATATAN NYA”. Dan yang paling
ekstrim,dengan mata dan lubang idung yang sebesar knalpot backjul ini,gue lihat
di radio mereka dengan ganasnya demo secara anarkis. Ban dibakar,spanduk
dibakar,dan akhirnya mereka ngejar ngejar penulis catatan ini karena
kebohonganya. Jujur,gue terharu (ngomong apa)
Yap,kemaren kemaren gue ngilang dari dunia maya. Orang orang
bisa tenang sejenak,namun sekarang gue kembali. Udah 2 minggu gue UTS (ujian
tengah semester,ujian tidak susah,ujian tak selesai atau apalah yang lain
tergantung kreativitas kalian ). Pas pembagian otak mungkin gue salah nomor
antrian,alhasil otak gue ketuker ama otak nyamuk. Kebayang kan gimana begonya
gue dalam menghadapi ujian? 1+1=2 aja gue pake algoaritma n kalkulus,sueeer.
Dan sampe sekarang gue ga tau jawabanya (heureuy opera van java). Cowok
seganteng dan sekeren gue emang harus bisa jaga imej. Pencitraan yang baik
semakin menambah harga jual,walaupun hasil akhirnya udah bisa ditebak. Gagal
maning gagal maning ora kelakon. Ga enak juga kan klo gue nulis terus pas UTS,disangkanya
gue gak belajar dengan giat. Malu dong ama ip *kibas kibas khs again
Sebenernya gue udah pernah nulis tentang UTS pada catatan
tentang kosan bayawak chapter 5 (baca gih biar gaul). Dan alhamdulilah isinya
ga berubah sampe sekarang. Awal masih mengurung diri didalam kamarnya untuk
menghapal,koyan selalu marah marah sambil bawa golok klo liat orang
menghapal,sedangkan gue ama heru ada penurunan kualitas. Kita berdua ga pernah
lagi mengeluarkan ajian kamayudtara kita. Bagi yg belum tau,itu semacam teknik
mengeluarkan kertas kecil didalam kantong. Mungkin ya,dikosan kami ada semboyan
“terima kasih untuk tidak belajar,apalagi kalau membawa pacar,bisa bisa kami
hajar”.
Namun ada yang berbeda,kali ini selain ujian otak karena
UTS,mental karena diejek ga punya pacar,psikis badaniah dan jiwaisme kita
dianiaya dengan kejamnya. Kenapa?orang diam itu tandanya bukan pemalu,tapi ga
punya uang. Diem diem,sekalinya ngomong pinjem duit. Nah hal tersebut juga
terjadi,namun disaat yang ga tepat. Logikanya,pas ujian itu kita harus focus ke
pelajaran,bukan mikirin makan. Semua itu berawal dari habisnya beras dikosan.
Sungguh sangat menyiksa. Bayangkan,dari sehari gue makan cuma ngabisin goceng
(pake sop sandal jepit ,goreng paku payung,ga pake minum karena udah ada air
sop),klo ga ada beras jadi gocap (sop kaki marylin Monroe,tumis harang megawati,minumnya
air susu jupe). Biadab,bener bener tidak berperikeanakosan.
Dasar anak tak tau diuntung,sang psikopat kw gagal,koyan
jiwa sengklek selalu ngajak gue makan royal. Walaupun itu Cuma makan dinasi
padang depan ck. Kami makan disana karena nasinya banyak,lauknya cukup kuah
semua lauk n sambelnya doang. Kesana dengan gagahnya,sang tukang naspad
bertanya
“om mau makan sama apa *ketauan dari wajah gue yang kaya
pensiunan perang uhud?”
“(masih dalam keadaan gagah gue menjawab) ini apa mas?ini
opo?ini what?(sengaja gue Tanya si tukang naspad,ngetes aja biar dia gak lupa
ama daganganya sendiri *padahal belum pernah makan dinaspad”
“ini namanya kikil,enak rasanya,terbuat dari kaki sapi yang
disembelih dalam keadaan jomblo akut”
Atas dasar persamaan nasib,gue pun tergerak buat makan
kikil. Walaupun jomblo emang pahit,gue beranikan diri buat melawan arus. Dengan
gagah gue milih kikil (sengaja gue tulis lagi biar dramatis). Koyan pun
yang dari tadi hanya mengupil
menggunakan sendok,mengiyakan pertanda
ia memesan menu yang sama. Secara ia emang termasuk kedalam golongan jomblo
akut spesialis didelet contact.
“(masih dalam keadaan gagah gue bertanya) berapa
mas?dimurahin aja mas,kami udah setaun ga makan,ga punya uang apalagi pacar
*dengan mengeluarkan air mata biawak ini tentunya”
“*si pedagang mulai terbawa arus,atau lebih tepatnya ga
percaya. Mana ada orang gendut kaya mobil molen belum makan setaun. Mana ada
orang yang gantengnya gak masuk akal belum punya pacar. Ia berucap dengan
sedikit tatapan penuh kasih tanda saying. CUKUP 13 RIBU”
Percayalah,saat itu juga kegagahan gue meluntur. Perut gue
mengempis. Gue pengen lari sekencang kencangnya ke jalan raya dan mensleding
tackle mobil yang lewat. Sial,gue di nodai. Gue kira ama kikil dari sapi
(jahanam) jomblo akut bisa lebih murah,nyatanya..ah sudahlah
HAHAHAHAHAHA begitulah hinaan yang keluar dari jigong si
bajingan cap esia hidayah,koyan jiwa blangsak. Mendengar harga kikil segitu,ia
langsung ganti menu. Sakit,semakin sakit hati ini. Dikhianati oleh teman
sendiri. Ia memilih menu yang lebih
murah,kuku sapi yang sudah ditumbuhi tanaman hias (klo pinter bayangin coba).
Kita berdua tertawa terbahak bahak dengan lepasnya,gue yakin klo ketawaan gue
saat itu masih lebih merdu daripada nyanyian awal. Sang penjual naspad pun
terheran heran dan sempat bertanya kenapa kami tertawa. Karena ketawaan kami
makin menjadi,ia pun langsung menyiram kami dengan air panas 10927465728 juta
derajat Fahrenheit panasnya.
Akhirnya gue gak megang duit sepeserpun,sama seperti koyan
dan heru. Pesan moral yang dapat diambil adalah janganlah makan yang mewah
ketika tak punya uang. Iritlah uangmu ketika berada di perantauan. ingatlah
perjuangan orang tua kalian dirumah. Mereka ingin melihat kalian sukses,bukan
menjadi jomblo terkutuk kaya gue #ESQ gagal…………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar