Jumat, 26 Oktober 2012

UTS aja kali judulnya aahh


Okeh,kembali lagi dari masa mati suri. Masa masa pencitraan. Masa masa ga punya pacar,eh emang iya ya (jomblo lupa status). Sebenarnya ga enak juga gue vakum nulis,kasian para PENIKMAT BACAAAN YANG TAK PERNAH KOMEN BIAR DISANGKA ACUH ga bisa menikmati lagi tulisan ga berguna ini. Terutama para kaum hawa,gue lihat mereka pasang status di facebook “KEMANA WAWAN KAMI,KENAPA DIA GA PERNAH NULIS LAGI” atau yang nulis di timeline twitter “ KEMBALIKAN WAWAN KAMI,KAMI GAK BISA HIDUP TANPA CATATAN NYA”. Dan yang paling ekstrim,dengan mata dan lubang idung yang sebesar knalpot backjul ini,gue lihat di radio mereka dengan ganasnya demo secara anarkis. Ban dibakar,spanduk dibakar,dan akhirnya mereka ngejar ngejar penulis catatan ini karena kebohonganya. Jujur,gue terharu (ngomong apa)

Yap,kemaren kemaren gue ngilang dari dunia maya. Orang orang bisa tenang sejenak,namun sekarang gue kembali. Udah 2 minggu gue UTS (ujian tengah semester,ujian tidak susah,ujian tak selesai atau apalah yang lain tergantung kreativitas kalian ). Pas pembagian otak mungkin gue salah nomor antrian,alhasil otak gue ketuker ama otak nyamuk. Kebayang kan gimana begonya gue dalam menghadapi ujian? 1+1=2 aja gue pake algoaritma n kalkulus,sueeer. Dan sampe sekarang gue ga tau jawabanya (heureuy opera van java). Cowok seganteng dan sekeren gue emang harus bisa jaga imej. Pencitraan yang baik semakin menambah harga jual,walaupun hasil akhirnya udah bisa ditebak. Gagal maning gagal maning ora kelakon. Ga enak juga kan klo gue nulis terus pas UTS,disangkanya gue gak belajar dengan giat. Malu dong ama ip *kibas kibas khs again

Sebenernya gue udah pernah nulis tentang UTS pada catatan tentang kosan bayawak chapter 5 (baca gih biar gaul). Dan alhamdulilah isinya ga berubah sampe sekarang. Awal masih mengurung diri didalam kamarnya untuk menghapal,koyan selalu marah marah sambil bawa golok klo liat orang menghapal,sedangkan gue ama heru ada penurunan kualitas. Kita berdua ga pernah lagi mengeluarkan ajian kamayudtara kita. Bagi yg belum tau,itu semacam teknik mengeluarkan kertas kecil didalam kantong. Mungkin ya,dikosan kami ada semboyan “terima kasih untuk tidak belajar,apalagi kalau membawa pacar,bisa bisa kami hajar”.

Namun ada yang berbeda,kali ini selain ujian otak karena UTS,mental karena diejek ga punya pacar,psikis badaniah dan jiwaisme kita dianiaya dengan kejamnya. Kenapa?orang diam itu tandanya bukan pemalu,tapi ga punya uang. Diem diem,sekalinya ngomong pinjem duit. Nah hal tersebut juga terjadi,namun disaat yang ga tepat. Logikanya,pas ujian itu kita harus focus ke pelajaran,bukan mikirin makan. Semua itu berawal dari habisnya beras dikosan. Sungguh sangat menyiksa. Bayangkan,dari sehari gue makan cuma ngabisin goceng (pake sop sandal jepit ,goreng paku payung,ga pake minum karena udah ada air sop),klo ga ada beras jadi gocap (sop kaki marylin Monroe,tumis harang megawati,minumnya air susu jupe). Biadab,bener bener tidak berperikeanakosan.

Dasar anak tak tau diuntung,sang psikopat kw gagal,koyan jiwa sengklek selalu ngajak gue makan royal. Walaupun itu Cuma makan dinasi padang depan ck. Kami makan disana karena nasinya banyak,lauknya cukup kuah semua lauk n sambelnya doang. Kesana dengan gagahnya,sang tukang naspad bertanya

“om mau makan sama apa *ketauan dari wajah gue yang kaya pensiunan perang uhud?”

“(masih dalam keadaan gagah gue menjawab) ini apa mas?ini opo?ini what?(sengaja gue Tanya si tukang naspad,ngetes aja biar dia gak lupa ama daganganya sendiri *padahal belum pernah makan dinaspad”

“ini namanya kikil,enak rasanya,terbuat dari kaki sapi yang disembelih dalam keadaan jomblo akut”

Atas dasar persamaan nasib,gue pun tergerak buat makan kikil. Walaupun jomblo emang pahit,gue beranikan diri buat melawan arus. Dengan gagah gue milih kikil (sengaja gue tulis lagi biar dramatis). Koyan pun yang  dari tadi hanya mengupil menggunakan sendok,mengiyakan  pertanda ia memesan menu yang sama. Secara ia emang termasuk kedalam golongan jomblo akut spesialis didelet contact.

“(masih dalam keadaan gagah gue bertanya) berapa mas?dimurahin aja mas,kami udah setaun ga makan,ga punya uang apalagi pacar *dengan mengeluarkan air mata biawak ini tentunya”

“*si pedagang mulai terbawa arus,atau lebih tepatnya ga percaya. Mana ada orang gendut kaya mobil molen belum makan setaun. Mana ada orang yang gantengnya gak masuk akal belum punya pacar. Ia berucap dengan sedikit tatapan penuh kasih tanda saying. CUKUP 13 RIBU”

Percayalah,saat itu juga kegagahan gue meluntur. Perut gue mengempis. Gue pengen lari sekencang kencangnya ke jalan raya dan mensleding tackle mobil yang lewat. Sial,gue di nodai. Gue kira ama kikil dari sapi (jahanam) jomblo akut bisa lebih murah,nyatanya..ah sudahlah

HAHAHAHAHAHA begitulah hinaan yang keluar dari jigong si bajingan cap esia hidayah,koyan jiwa blangsak. Mendengar harga kikil segitu,ia langsung ganti menu. Sakit,semakin sakit hati ini. Dikhianati oleh teman sendiri.  Ia memilih menu yang lebih murah,kuku sapi yang sudah ditumbuhi tanaman hias (klo pinter bayangin coba). Kita berdua tertawa terbahak bahak dengan lepasnya,gue yakin klo ketawaan gue saat itu masih lebih merdu daripada nyanyian awal. Sang penjual naspad pun terheran heran dan sempat bertanya kenapa kami tertawa. Karena ketawaan kami makin menjadi,ia pun langsung menyiram kami dengan air panas 10927465728 juta derajat Fahrenheit panasnya.

Akhirnya gue gak megang duit sepeserpun,sama seperti koyan dan heru. Pesan moral yang dapat diambil adalah janganlah makan yang mewah ketika tak punya uang. Iritlah uangmu ketika berada di perantauan. ingatlah perjuangan orang tua kalian dirumah. Mereka ingin melihat kalian sukses,bukan menjadi jomblo terkutuk kaya gue #ESQ gagal…………………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar